5.9 KiB
title | tags | slug | date | date_updated | excerpt | tag | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Keychron K2 |
|
keychron-k2 | 2021-06-27T09:59:05.000Z | 2021-06-27T11:10:47.000Z | Jika mengira tulisan ini adalah tentang review keyboard, lebih baik tutup tab ini karena jawabannya adalah bukan |
|
Kala itu 21 Juli 2020, dan gue sedang menjalin hubungan dengan seseorang. Pada jam 12:43 WIB gue dikirim pesan yang berbunyi seperti ini:
hmmm krn udah gede, aku suruh milih aja deh hadiah km mau kindle apa kibor?
Ya, pesannya exactly seperti itu, thanks to ripgrep(1).
Sebelumnya kami memang sedang membahas keyboard dan mungkin karena Agustus adalah bulan kelahiran gue, dia sekaligus menanyakan hal diatas terlebih karena dia pun sedang membeli *keyboard *yang sama dan hari itu adalah 21 Juli.
Gue teringat betapa antusiasnya ketika menunggu hari ulang tahun gue, dan juga teringat betapa bahagianya gue ketika hari tersebut datang. Kami menjalin hubungan jarak jauh, dia di Jakarta dan gue di Bandung. Pertemuan adalah sesuatu yang selalu kami nantikan meskipun komunikasi daring selalu terjadi hampir setiap hari.
Ketika hari tersebut tiba, gue bener-bener merasa bahagia; terharu, dan bersyukur. Sejujurnya bukan 100% karena hadiah *keyboard *ini ataupun karena itu adalah hari ulang tahun gue, melainkan karena gue memiliki dia di hidup gue — pada saat itu. Keychron K2 (RGB, brown switch) Ini adalah *mechanical keyboard *pertama yang pernah gue miliki, dan mungkin menjadi yang terakhir juga. Gue sangat senang & puas dengan *keyboard *ini dari segi tampilan, pengalaman mengetik, dan penataannya yang sangat rapih & membuat nyaman. Terlebih diberi oleh seseorang spesial di hari yang spesial, kurang sempurna apa lagi gue rasa?
Dan pada suatu hari, kami memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami dan memilih jalan sendiri-sendiri. Sejujurnya gue pada waktu itu merasa sangat terpukul, mungkin dia juga. Kejadian tersebut berdampak ke banyak lapisan di kehidupan gue yang salah satunya adalah gue hilang semangat dalam berurusan dengan hal-hal terkait menulis kode.
Namun gue memiliki pekerjaan, dan pekerjaan gue adalah menulis kode. Keyboard ini menjadi salah satu alasan gue untuk masih ingin menulis kode karena gue sangat senang & nyaman mengetik menggunakan *keyboard *ini, khususnya untuk di pekerjaan gue.
Sometimes shit happens
Pada suatu waktu *keyboard *ini tidak berjalan sebagaimana mestinya. Dimulai dari adanya latensi yang terasa ketika gue mengetik dengan huruf yang muncul di layar, sampai ke pemunculan huruf yang tidak wajar ketika gue mengetik di baris keempat keyboard.
Latensi tersebut biasanya bisa diselesaikan dengan cara reconnect bluetooth, karena si Keychron ini *wired dan wireless. *Untuk masalah yang kedua, biasanya juga bisa diselesaikan dengan restart (power) keyboard. Di minggu kemarin, masalah kedua tidak menghilang sekalipun sudah gue restart berkali-kali, bahkan sampai *factory reset *dan reinstall firmware.
Tentu saja masalah ini bukan karena gue sudah tidak memiliki hubungan dengan si pemberi *keyboard *ini. Keyboard ini gue rasa gue rawat dengan lumayan baik, setiap bulan kemungkinan gue membersihkan keyboard ini adalah 60% untuk pembersihan total (gue buka semua keys nya) dan 90% untuk pembersihan umum alias hanya *surface *nya aja.
Dan karena sudah tidak bisa diandalkan lagi (mungkin kecuali kalau gue ganti board), serta karena gue sedang butuh banget keyboard external, jadi gue putuskan untuk membeli *keyboard *baru dan menyimpan *keyboard *ini sebagai kenang-kenangan. Thank you, Keychron Meskipun secara teknis kepemilikan *keyboard *ini sudah 100% milik gue, namun gue tetap ingin meminta maaf karena tidak bisa menjaga & merawat *keyboard *ini dengan sangat baik, khususnya bila si pemberi accidentally membaca tulisan ini.
Life must goes on anyway
Perlahan semangat gue untuk menulis kode (khususnya diluar pekerjaan utama) muncul kembali, bahkan dari sebelum peristiwa si Keychron ini terjadi.
Gue masih menjadi seorang Programmer, begitupula dengan dia kalau ngeliat dari situs pribadinya.
Meskipun jalan yang kami pilih sudah tidak sama, bagaimanapun hidup harus terus berjalan. Mungkin dia sekarang sudah menemukan partnernya, karena dia layak mendapatkan yang terbaik. Dan kalau gue saat ini masih fokus ke diri sendiri sambil mempersiapkan sesuatu yang sedang gue perjuangkan.
Banyak kenangan yang pernah kami alami, dari yang paling menyebalkan sampai yang paling menyenangkan. Dan keyboard ini adalah kenangan terakhir dari semua pemberian dia yang pernah gue dapatkan dan yang masih ada dikeseharian gue.
Ketika gue menatap *keyboard *ini, terkadang terlintas dipikiran gue ketika pertama kali mendapatkan *keyboard *ini.
Dari harinya, suasananya, sampai ke emosi yang gue rasakan pada saat itu.
Namun perasaan gue sudah berdamai dan juga gue sudah tidak lagi membenci peristiwa mengenang, berkat seseorang. Tepat sebelum gue mengetik ini, gue baru saja menyimpan *keyboard *beserta kardusnya ke box gue.
Tidak ada yang berubah setelah gue tidak menggunakan *keyboard *tersebut lagi namun satu: gue sudah tidak bisa menatap keyboard tersebut sambil membayangkan momen ketika pertama kali mendapatkannya.
Dan pada malam ini, izinkan gue untuk mengenang momen itu dan juga dengan momen pertama kali berkomunikasi; dengan momen pertama kali bertemu, dengan kerinduan ketika masih bersama, dengan suaranya yang memiliki 2 versi, dengan usaha saling mendukung ketika berkontribusi ke komunitas, dengan percakapan setiap kali hendak beranjak tidur, dengan semua kebaikannya, dengan omelannya setiap kali gue melewati makan;
Dengan semuanya.
Untuk yang terakhir kali.
Tanpa perlu menatap Keychron K2.